Mall Sebagai Habitat Rojali, Rohana, dan Rohalus

Baca Juga

Mall adalah tempat di mana kita kehilangan diri sambil mencari barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan, dengan uang yang sebenarnya tidak kita miliki, untuk mengesankan orang yang sebenarnya tidak peduli pada kita. (Sumber foto: Arda Dinata).

Oleh: Arda Dinata

INSPIRASI "Kalau mall adalah surga dunia, maka Rojali, Rohana, dan Rohalus adalah malaikatnya yang turun ke bumi untuk berbelanja."


Breaking News dari Pusat Perbelanjaan Nusantara! Tim peneliti dari Universitas Mall Indonesia baru saja menemukan spesies baru yang hidup di ekosistem mall modern. Mereka adalah Rojali, Rohana, dan Rohalus—tiga makhluk unik yang telah berevolusi menjadi penghuni tetap pusat perbelanjaan selama puluhan tahun.

Dr. Budi Shopaholic, ketua peneliti, menjelaskan dengan bangga, "Ini penemuan fenomenal! Rojali, Rohana, dan Rohalus adalah hasil evolusi manusia urban yang telah beradaptasi sempurna dengan lingkungan ber-AC dan lantai marmer. Mereka sudah tidak bisa hidup tanpa aroma parfum toko, suara musik elevator, dan lampu neon yang menyilaukan."

Rojali (Homo Mallicus Jantan) adalah spesies laki-laki yang biasanya ditemukan berkeliaran di sekitar food court sambil menenteng kantong belanja istrinya. Ciri khasnya: selalu tampak kebingungan saat ditanya, "Sayang, mending beli yang warna pink atau biru?" Rojali memiliki kemampuan supernatural untuk tidur sambil berdiri di toko sepatu selama berjam-jam.

Habitat Alami

Rohana (Homo Mallicus Betina) adalah predator puncak di ekosistem mall. Dengan indera penciuman yang tajam, dia bisa mendeteksi diskon 70% dari jarak 3 lantai. Rohana memiliki kemampuan luar biasa: bisa menghabiskan 8 jam di mall tanpa membeli apa-apa, tapi tetap merasa "produktif" karena sudah "survey harga."

Sementara Rohalus (Homo Mallicus Juvenalis) adalah generasi muda yang telah bermutasi total. Mereka tidak lagi mengenali makanan selain yang dijual di food court. Jika dipisahkan dari WiFi mall lebih dari 30 menit, Rohalus akan mengalami withdrawal syndrome yang parah.

Perilaku Unik

Yang menarik, ketiga spesies ini telah mengembangkan ritual keagamaan baru. Setiap akhir pekan, mereka melakukan ibadah "window shopping"—aktivitas suci di mana mereka memandangi barang-barang dengan khidmat tanpa niat membeli. Ini adalah bentuk meditasi modern yang konon bisa menyucikan jiwa dari dosa-dosa weekdays.

Prof. Irene Konsumerisme dari Institut Teknologi Belanja menambahkan, "Rojali, Rohana, dan Rohalus telah menciptakan filosofi hidup baru: 'I shop, therefore I am.' Mereka percaya bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa ditemukan di antara rak-rak barang branded."

Sindrom Eksistensial

Namun, penelitian terbaru menunjukkan fenomena mengkhawatirkan. Ketiga spesies ini mulai mengalami krisis identitas ketika mall tutup pada masa pandemi. Mereka berkeliaran tanpa tujuan di rumah, tidak tahu harus berbuat apa tanpa eskalator dan fitting room.

Rojali mulai mengalami depresi karena tidak ada lagi tempat untuk menunggu sambil main hp. Rohana mengalami gangguan kecemasan karena tidak bisa lagi membandingkan harga dari toko ke toko. Sedangkan Rohalus hampir lupa cara bersosialisasi tanpa mediasi kasir dan SPG.

Dr. Freud Mall, psikolog terkenal, mendiagnosis ini sebagai "Mall Separation Anxiety Disorder." Gejala-gejalanya meliputi: sering memegang kartu ATM tanpa tujuan, bermimpi tentang grand opening, dan selalu bertanya, "Kapan mall buka lagi?"

Refleksi Filosofis

Penemuan spesies Rojali, Rohana, dan Rohalus sebenarnya adalah cermin diri kita semua. Mereka menunjukkan bagaimana manusia modern telah kehilangan kemampuan untuk bahagia dengan hal-hal sederhana. Kita telah menjadi budak konsumerisme yang mengira kebahagiaan bisa dibeli dengan cicilan 0%.

Mall bukan hanya tempat berbelanja, tapi telah menjadi katedral baru peradaban modern. Di sanalah kita menyembah dewa materialisme, beribadah pada altar diskon, dan berkorban dengan kartu kredit.

Ironinya, semakin banyak kita membeli, semakin kosong kita rasakan. Semakin lengkap koleksi barang kita, semakin tidak lengkap jiwa kita. Rojali, Rohana, dan Rohalus adalah representasi dari kekosongan eksistensial yang kita tutupi dengan kemasan mewah.

Mungkin sudah saatnya kita bertanya: apakah kita masih manusia yang sesekali berbelanja, atau sudah menjadi makhluk belanja yang kebetulan berbentuk manusia?

"Mall adalah tempat di mana kita kehilangan diri sambil mencari barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan, dengan uang yang sebenarnya tidak kita miliki, untuk mengesankan orang yang sebenarnya tidak peduli pada kita."


Arda Dinata adalah Kolomnis dan Pendiri MIQRA Indonesia.

Tulisan Arda Dinata lainnya baca di sini: https://blog.ardadinata.com

Agar Saya Terus Berbagi Tulisan | Cerita | Videogram Inspiratif, Donasi Cuan Anda ke sini: 👇😍👇 https://saweria.co/ArdaDinata

#ArdaDinata #PenulisKolom #MallCulture #Konsumerisme #SatirSosial #HumorIntelektual #KritikSosial

Baca Juga

Jangan ragu untuk memberikan komentar di bawah ini dan mengikuti kami di saluran WhatsApp "ProduktifMenulis.com (Group)" dengan klik link ini: WhatsApp ProduktifMenulis.com (Group) untuk mendapatkan info terbaru dari website ini.

Arda Dinata adalah Penulis di Berbagai Media Online dan Penulis Buku, Aktivitas Kesehariannya Membaca dan Menulis, Tinggal di Pangandaran - Jawa Barat.

www.ArdaDinata.com:  | Share, Reference & Education |
| Sumber Berbagi Inspirasi, Ilmu, dan Motivasi Sukses |
Twitter: @ardadinata 
Instagram: @arda.dinata

Arda Dinata

Arda Dinata is a writer for various online media, lives in Pangandaran - West Java. www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education | | Source for Sharing Inspiration, Knowledge and Motivation for Success | World of Business, Business, Boss, Rich, Money, Dollars and Success |

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Entri yang Diunggulkan



Toko Sosmed
Klik Di Sini Melihat Koleksi Ebook Karya Arda Dinata Lainnya

A Group Member of:
Toko SosmedToko SosmedToko SosmedWWW.ARDADINATA.COMWWW.ARDADINATA.COMInSanitarianMIQRA INDONESIA


Formulir Kontak

.