"Kita harus waspada dengan dosa kecil. Agar dosa besar tidak kebobolan."
THE GREAT WALL OF CHINA
Tembok besar China adalah bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia. Pengerjaannya dilakukan selama dua ribu tahun melampaui berbagai dinasti. Tembok yang kuat dan kokoh itu panjangnya mencapai 8,851 km menurut Wikipedia atau setara dengan sebelas kali jarak dari Jakarta ke Surabaya dengan jalur darat.
Seyogyanya tembok itu melindungi wilayah negara dari serangan luar, namun sejarah mencatat ternyata sudah tiga kali musuh berhasil menjebol tembok China. Bagaimana caranya?
Bukan dengan perlengkapan perang untuk meruntuhkan tembok, namun dengan cara menyuap para penjaga yang bertugas di gerbang. Setelah melumpuhkan pintu gerbang, tentu saja musuh dengan leluasa dapat masuk menyerang wilayah kerajaannya.
Apakah strategi seperti ini pula yang dimainkan negara-negara besar untuk menguasai negara lain? Yaitu dengan menyuap para pejabatnya, karena mereka adalah pintu gerbang. Setelah melumpuhkan pejabat, tentu saja dengan leluasa wilayah mereka dapat ditaklukkan.
Biarlah pertanyaan ini dijawab oleh pakar geo-ekonomi dan geo-politik dunia. Adapun bagi kita sekurangnya dapat memetik hikmah, bahwa jebolnya keamanan kecil pada akhirnya akan menjalar kepada jebolnya keamanan besar juga.
Jebolnya keamanan itu analogi dari perbuatan dosa. Janganlah kita merasa aman karena hanya mengerjakan perbuatan dosa kecil saja. Boleh jadi hal itu adalah strategi yang dimainkan syeitan.
Dosa kecil itu seolah pintu gerbang. Setelah dapat dilumpuhkan, tentu saja syeitan dengan leluasa dapat masuk menyerang wilayah kita, yang artinya membuat kita terjerumus dalam dosa yang lebih besar.
الØسنة بعد الØسنة ثواب الØسنة، Ùˆ السيىٔØ© بعد السيىٔØ© عقوبة السيىٔØ©
"Kebaikan pertama akan diikuti kebaikan lain, sebagai ganjaran dari kebaikan pertama itu. Begitupun keburukan pertama akan diikuti keburukan lain, sebagai hukuman dari keburukan pertama itu."
Demikianlah nasihat Al-Imam Junaid dalam kitab Masyraur Rawi. Artinya jika kita terbiasa melakukan ibadah tertentu, maka Allah akan membuka pintu kebiasaan bagi kita untuk ibadah yang lain. Inilah keuntungan di dunia, sebelum mendapatkan surga di akhirat.
Sedangkan orang yang terbiasa melakukan maksiat tertentu, maka dapat dipastikan akan menjalar untuk maksiat yang lain pula. Inilah hukuman di dunia, sebelum mendapatkan siksa di neraka.
Tembok besar China yang kebobolan hanya karena faktor kecil saja, menunjukkan bahwa kita harus waspada dengan dosa kecil. Agar dosa besar tidak kebobolan.
Salam Bertumbuh. (Arafat Channel).
⏰ Ada rezeki baru jika kita mau mencoba kehidupan yang baru!
#
Majelis Inspirasi Al-Quran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia, www.MiqraIndonesia.com.
Bagi pembaca yang ingin berbagi inspirasi dan motivasi bisa hubungi:
| www.ArdaDinata.com: Share, Reference & Education |
| Peneliti, penulis, dan motivator penulisan di media massa |
| Blog: www.ArdaDinata.com |
FB: ARDA DINATA |
| Twitter: @ardadinata |
Instagram: @arda.dinata |
Telegram: ardadinata |