Dalam bahasa yang lebih detail, Robbins memaparkan konsep manajemen itu dengan menyebutnya sebagai suatu proses perencanaan yang mencakup penetapan tujuan, penegakan strategi, dan pengembangan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan; proses pengorganisasian yang mencakup penetapan tugas-tugas yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan dimana keputusan harus diambil; proses pemimpinan yang mencakup hal memotivasi bawahan, mengarahkan orang lain, menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan konflik-konflik; dan proses pengendalian yang mencakup pemantauan kegiatan-kegiatan untuk memastikan kegiatan itu dicapai sesuai dengan yang direncanakan dan mengoreksi setiap penyimpangan yang berarti.
Secara demikian, manajemen dan manajemen proyek ini adalah dua sebutan yang sebenarnya mempunyai prinsip dan fungsi manajemen yang sama. Keduanya memberikan arahan agar bertindak sistematis dalam mencapai apa yang telah direncanakan dengan tepat, efektif dan efisien. Adapun yang memberi ciri khas atau membedakan keduanya adalah bahwa manajemen itu berlaku umum dan diterapkan pada bidang kegiatan apapun yang memerlukan aplikasi manajemen. Meskipun sebuah proyek pada hakikatnya merupakan proses produksi, namun manajemen produksi yang biasa diterapkan pada suatu pabrik pembuatan barang tertentu tidak bisa diterapkan langsung sebagai manajemen proyek. Hal ini adalah karena manajemen proyek adalah manajemen yang penerapannya lebih banyak menggunakan pendekatan sarana dan prasarana. Itulah yang merupakan karakteristik khas proyek sesuai dengan ’sifat dan ciri khas proyek’.
Selengkapnya baca di sini: KEPEMIMPINAN & KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN PROYEK
| Share, Reference & Education |
| Peneliti, penulis, dan motivator penulisan di media massa |