Baca Juga
"Hijrah sejati bukan tentang lari dari masalah, tapi berlari menuju solusi. Bukan tentang meninggalkan masa lalu, tapi membangun masa depan yang lebih baik. Dan ingat, GPS kehidupan yang paling akurat adalah hati nurani yang jernih." (Sumber foto: Arda Dinata).
Oleh: Arda Dinata
INSPIRASI - Merayati Tahun Baru Islam 1447 H dengan hijrah yang sesungguhnya. Bukan sekadar ganti kalender, tapi transformasi jiwa menuju kehidupan yang lebih bermakna dan istiqomah.
Hashtag: #HijrahBatin #TahunBaruIslam #Istiqomah #SelfImprovement
"Tahun baru Islam datang seperti tamu tak diundang - semua orang tahu kapan datangnya, tapi kebanyakan lupa menyiapkan hati untuk menyambutnya. Seperti handphone yang update iOS tapi storage-nya masih penuh sampah."
Kemarin sore, sambil ngantri beli bubble tea (ya, saya tahu ini ironis untuk pembahasan hijrah), saya mendengar percakapan dua ibu-ibu di belakang saya. "Besok kan 1 Muharram, Mbak. Kita harus hijrah nih!" kata yang satu. Yang satunya menjawab sambil sibuk scroll TikTok, "Iya, hijrah dari drama tetangga ke drama influencer." Mereka tertawa, tapi saya malah speechless. Betapa dalamnya makna hijrah telah tereduksi menjadi sekadar punchline media sosial.
Hijrah bukan sekadar perpindahan geografis atau pergantian kalender. Hijrah adalah revolusi batin yang mengubah cara pandang, menggeser prioritas, dan mentransformasi jiwa dari gelap menuju terang. Seperti ulat yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu, hijrah menuntut kita untuk berani meninggalkan zona nyaman dan melangkah ke fase kehidupan yang lebih bermakna.
Selamat datang, 1 Muharram 1447 Hijriah. Selamat datang, momentum refleksi yang tak akan pernah basi untuk dibicarakan.
Hijrah Zaman Now: Antara Niat Suci dan Realita yang Pahit
Zaman sekarang, hijrah sering dimaknai secara parsial. Ada yang mengira hijrah cukup dengan berganti outfit dari kaos brand lokal ke gamis syar'i. Ada yang berpikir hijrah selesai dengan unfollow akun-akun yang "kurang mendidik" di media sosial. Padahal, hijrah sejati dimulai dari dalam, dari hati yang berkomitmen untuk berubah secara menyeluruh.
Hijrah bukan tentang mengganti penampilan luar, tapi mengubah substansi dalam. Bukan tentang terlihat religius di mata orang, tapi menjadi pribadi yang benar-benar dekat dengan Sang Pencipta. Seperti renovasi rumah, yang penting bukan hanya cat tembok yang fresh, tapi pondasi yang kuat.
Faktanya, banyak orang yang "hijrah" malah menjadi lebih judgmental terhadap sesama. Mereka lupa bahwa hijrah yang sesungguhnya membuat seseorang lebih rendah hati, lebih pemaaf, dan lebih bijaksana dalam berinteraksi dengan orang lain.
Self-Improvement ala Rasulullah: Upgrade Diri Tanpa Drama
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana Rasulullah SAW melakukan self-improvement? Beliau tidak perlu ikut webinar motivasi atau beli buku best seller tentang pengembangan diri. Metode beliau sederhana: introspeksi, muhasabah, dan konsistensi dalam kebaikan.
Rasulullah mengajarkan bahwa perubahan dimulai dari kesadaran akan kelemahan diri. Beliau bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama." Ini bukan slogan kosong, tapi life principle yang diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan.
Hijrah dalam konteks modern berarti upgrade diri secara holistik. Upgrade mindset dari yang pesimis menjadi optimis, dari yang egois menjadi empatis, dari yang konsumtif menjadi produktif. Ini bukan tentang menjadi orang lain, tapi menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Istiqomah: Seni Bertahan dalam Perubahan
Kalau hijrah adalah starting point, maka istiqomah adalah sustainability-nya. Banyak orang yang semangat di awal tahun, bikin resolusi panjang lebar, tapi menjelang pertengahan tahun sudah burnout dan kembali ke kebiasaan lama.
Istiqomah bukan tentang perfeksionisme, tapi tentang konsistensi dalam ketidaksempurnaan. Seperti naik sepeda, yang penting bukan tidak pernah jatuh, tapi selalu bangkit dan terus mengayuh. Allah tidak menuntut kita untuk sempurna, tapi Dia mencintai kebaikan yang dilakukan secara konsisten meskipun sedikit.
Rahasia istiqomah adalah memulai dari hal-hal kecil. Daripada langsung target shalat tahajud setiap malam, lebih baik konsisten shalat lima waktu tepat waktu dulu. Daripada langsung puasa sunnah setiap hari, lebih baik konsisten puasa Senin-Kamis. Small steps, big impact.
Tips Hijrah yang Realistis dan Sustainable
Pertama, lakukan audit kehidupan secara jujur. Catat kebiasaan-kebiasaan yang perlu diubah, mulai dari yang paling mudah hingga yang paling sulit. Buat skala prioritas dan fokus pada satu perubahan dalam satu waktu.
Kedua, cari support system yang tepat. Bergabunglah dengan komunitas yang mendukung perubahan positif Anda. Hindari lingkungan yang toxic atau yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang ingin Anda bangun.
Ketiga, dokumentasikan perjalanan hijrah Anda. Bukan untuk dipamerkan di media sosial, tapi untuk refleksi pribadi. Catat progress, catat tantangan, catat pembelajaran yang didapat. Ini akan menjadi pengingat ketika motivasi mulai menurun.
Tahun baru Islam bukan sekadar pergantian kalender, tapi momentum untuk memulai hidup yang lebih bermakna. Hijrah dan istiqomah bukan konsep yang kuno, tapi prinsip hidup yang relevan di setiap zaman. Yang penting bukan seberapa jauh kita melangkah, tapi seberapa konsisten kita dalam melangkah.
"Hijrah sejati bukan tentang lari dari masalah, tapi berlari menuju solusi. Bukan tentang meninggalkan masa lalu, tapi membangun masa depan yang lebih baik. Dan ingat, GPS kehidupan yang paling akurat adalah hati nurani yang jernih."
Wallahu a'lam...
Arda Dinata, adalah Blogger, Peneliti, Penulis Buku dan Pendiri Majelis Inspirasi MIQRA Indonesia.
Daftar Pustaka:
- Al-Qur'an dan Terjemahannya. Departemen Agama RI. Jakarta: Pustaka Amani; 2005.
- Ash-Shallabi AM. Sirah Nabawiyah: Hijrah dan Pembentukan Masyarakat Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar; 2018.
- Al-Ghazali. Ihya Ulumuddin. Terjemahan Moh. Zuhri. Semarang: Asy-Syifa'; 2019.
Baca Juga
Jangan ragu untuk memberikan komentar di bawah ini dan mengikuti kami di saluran WhatsApp "ProduktifMenulis.com (Group)" dengan klik link ini: WhatsApp ProduktifMenulis.com (Group) untuk mendapatkan info terbaru dari website ini.
Arda Dinata adalah Penulis di Berbagai Media Online dan Penulis Buku, Aktivitas Kesehariannya Membaca dan Menulis, Tinggal di Pangandaran - Jawa Barat.