”Saat kamu meletakkan pena di kertas dan menuangkan pikiranmu, kamu mulai menemukan apa yang kamu ketahui tentang dirimu sendiri, juga tentang dunia.” (Caryn Mirriam-Goldberg)
KALAU mau jujur, dalam hidup ini yang paling
sulit itu sesungguhnya bila disuruh untuk menilai diri sendiri. Makanya, para
psikolog biasanya untuk mengetahui dan memperbaiki perilaku seseorang, salah
satunya adalah menyarankan dengan cara meminta pendapat atau penilaian dari
orang lain yang terdekat dengan kita.
Hasilnya, sudah dapat
dipastikan nilai kejujuran tentang pribadi kita akan muncul. Baik mengenai
kebiasaan, kelebihan, kekurangan, hal-hal yang paling disenangi, dan hal
lainnya. Pokoknya, hasil penilaian mereka itu sangat membantu kita dalam
melakukan instropeksi dan perbaikan diri.
Lantas, pertanyaannya adalah
bisakah kita menemukan sendiri tentang siapa diri kita ini sesungguhnya?
Jawabnya, bisa! Yakni dengan menulis. Ya, dengan kegiatan menulis secara jujur
mengenai segala hal yang kita lakukan setiap hari. Kita dapat menulis dan
menelaah tentang apa yang disukai atau dibenci sekalipun, apa yang menyakitkan,
apa yang kita butuhkan, apa yang dapat kita berikan, serta apa yang diinginkan
sesungguhnya dalam hidup ini.
Dari dokumentasi tertulis
seperti itulah, nantinya kita dapat merekap ulang dan menyimpulkan tentang
segala sesuatu menyangkut diri kita. Temanya dapat kita golongkan menjadi:
kebiasaan, keburukan, kebaikan, kebencian, kesenangan, hobi, dan persepsi
tentang kehidupan itu sendiri atau lainnya.
Di sini, syaratnya hanya satu.
Kita dituntut untuk selalu jujur ketika menuangkan pikiran, ide, dan inspirasi
kita itu dalam bentuk tulisan. Tanpa kejujuran, maka yang didapat nantinya
bukan pribadi diri kita yang sesungguhnya. Pokoknya, kebiasaan menulis ini
dapat membantu memahami diri dan keberadaan kita di dunia dengan lebih baik.
Terkait dengan itu, Robert Duncan, pernah mengungkapkan bahwa menulis adalah
salah satu cara memangkas bagian permukaan sesuatu untuk menjelajahi atau
memahami banyak hal.
Atas dasar itu, pantas saja
Caryn Mirriam-Goldberg menyimpulkan ada 12 alasan, mengapa kita perlu menulis,
yaitu:
1. Menulis membantu menemukan siapa dirimu.2. Menulis dapat membantu percaya diri dan meningkatkan kebanggaan.3. Saat menulis, kamu mendengar pendapat unikmu sendiri.4. Menulis menunjukkan apa yang dapat kamu berikan pada dunia.5. Dengan menulis, kamu mencari jawaban terhadap pertanyaan dan menemukan pertanyaan baru untuk ditanyakan.6. Menulis meningkatkan kreativitas.7. Dengan menulis, kamu dapat berbagi dengan orang lain.8. Menulis memberimu tempat untuk melampiaskan amarah/ketakutan, kesedihan, dan perasaan menyakitkan lainnya.9. Kamu dapat membantu menyembuhkan diri dengan menulis.10. Menulis memberimu kesenangan dan cara mengungkapkannya.11. Menulis membuatmu lebih hidup.12. Kamu dapat menemukan impianmu melalui menulis.
Sungguh luar biasa dan
menyenangkan ke-12 manfaat dari aktivitas menulis itu, saya pun telah merasakan
dari manfaat-manfaat tersebut. Dampaknya, tentu hidup kita akan semakin lebih
hidup.
Jadi, dalam hidup ini tidak ada
alasan untuk tidak menulis. Untuk itu, menulislah mulai sekarang untuk
menemukan dirimu sendiri. Menulis yukk...!!!***
Catatan: Agar Anda menjadi PENULIS SUKSES, baca juga artikel ini: 3 Cara Agar Produktif Menulis, Mencatat Melanggengkan Daya Ingat, 5 Rahasia Menjadi Penulis, Bertafakur dengan Alam Sumber Menulis, dan 6 Modal Utama Menjadi Penulis Kreatif
Catatan: Agar Anda menjadi PENULIS SUKSES, baca juga artikel ini: 3 Cara Agar Produktif Menulis, Mencatat Melanggengkan Daya Ingat, 5 Rahasia Menjadi Penulis, Bertafakur dengan Alam Sumber Menulis, dan 6 Modal Utama Menjadi Penulis Kreatif
Arda Dinata, adalah pengasuh
rubrik Jurnalistik di MIQRA Indonesia, www.miqrajurnalistik.blogspot.com.