Manajemen Berbasis Lingkungan:
Solusi Mencegah dan Menanggulangi
Penyakit Menular
Penulis:
Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Penerbit:
PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Tahun Terbit:
2006
Jumlah Halaman:
173 + xiv
DEMAM berdarah
dengue (DBD) yang semula
dianggap siklus lima tahunan, kini setiap tahun meledak di berbagai daerah.
Penderitanya pun sudah bukan anak-anak lagi, tetapi penderita dewasa semakin
banyak. Demikian pula penyakit menular lainnya, seperti malaria, leptospirosis,
serta chikungunya, sewaktu-waktu dapat “meledak” dan menimbulkan masalah
kesehatan masyarakat yang serius.
Pertanyaannya, kenapa penanganan
yang dilakukan saat ini serasa kurang efektif? Mungkinkah ada yang salah dalam
manajemen mencegah dan membasmi penyakit menular tersebut?
Menurut buku ini, memang ada yang
salah. Apalagi mengingat sebagian besar dari berbagai penyakit menular tersebut
terkait erat dengan kondisi lingkungan, baik global maupun lokal. Namun,
penanganannya kurang melibatkan faktor lingkungan. Padahal, tanpa melibatkan
faktor lingkungan mustahil akan membuahkan hasil yang diharapkan (hal. viii).
Selama ini, mungkin kita jarang
menyadari, bahwa karena perbuatan manusia yang mengeksploitasi sumber daya alam,
penggunaan bahan-bahan kimia tertentu yang menyebabkan menipiskan lapisan ozon
di atsmosfer, mengakibatkan suhu bumi semakin hangat dengan segala akibatnya.
Salah satunya adalah meningkatnya populasi serangga yang berfungsi sebagai
penular penyakit tertentu.
Di sini, kalau kita mau jujur,
sesungguhnya mewabahnya DBD di seluruh Indonesia akhir-akhir ini bukan hanya
karena sikap dan pola hidup yang tidak higienis. Tapi, pemanasan global juga turut
memicu pertumbuhan nyamuk sebagai pembawa penyakit tersebut. Dalam hal ini,
nyamuk dapat bertahan hidup dan berkembang di daerah yang sebelumnya tidak
mungkin. Pemanasan global membuat jelajah nyamuk semakin luas. Hal ini
menyebabkan melesetnya perencanaan tentang program kesehatan maupun
pengembangan wilayah yang kurang mempertimbangkan faktor lingkungan.
Lebih-lebih, adanya perubahan
iklim akibat pemanasan global tersebut, ternyata sangat menguntungkan bagi
habitat serangga tertentu sebagai penular penyakit. Dalam hal ini, siklus hidup
serangga tersebut semakin pendek, sehingga dalam jangka waktu singkat
populasinya meningkat. Timbulnya penyakit DBD, chikungunya maupun malaria,
sering dihubungkan dengan kelembapan udara dan curah hujan. Sehingga tidak
mengherankan jika dikatakan bahwa kondisi iklim mempunyai hubungan erat dengan
kejadian suatu penyakit menular. Bahkan iklim dapat mempengaruhi tumbuh
kembangnya koloni kuman secara alamiah. Dengan demikian, secara langsung maupun tidak langsung
dapat mempengaruhi timbulnya beberapa penyakit menular.
Oleh karena itu, melalui buku ini
kita akan diajak berdialog membicarakan seputar manajemen berbasis lingkungan
dalam mencari solusi mencegah dan menanggulangi penyakit menular. Dengan
membaca buku ini, kita setidaknya akan menemukan beberapa solusi dalam
penanganan penyakit dengan pengelolaan faktor lingkungan (baca: manajemen
berbasis lingkungan). Tepatnya, pendekatannya lebih mengutamakan upaya
pencegahan dan peningkatan, tanpa melupakan pengobatan.
Secara umum pembahasan dalam buku
ini dibagi dalam beberapa bagian dan kita bebas mulai dari bagian penyakit mana
saja, karena sesungguhnya tulisan dalam tiap bagian ini bisa berdiri sendiri.
Bagian yang dibahas dalam buku ini, diantaranya berupa: pengaruh lingkungan
terhadap perkembangan penyakit; manajemen berbasis lingkungan; SARS; flu
burung; demam berdarah dengue; chikungunya; penyakit tangan, kaki dan mulut (hand, foot and mouth
disease); malaria; leptospirosis; toksoplasmosis; anthrax; polio; campak
Jerman; infeksi “Rumah Sakit”; serta etika lingkungan dan mentalitas frontier.
Untuk itu, tidaklah kita menyesal
memiliki dan membaca buku ini sebagai bahan informasi dalam bidang
pemberantasan penyakit menular di Indonesia. Walaupun materi penyakit menular
yang dibahas dalam buku ini memang bukan penyakit baru, tetapi ia merupakan
penyakit yang erat kaitannya dengan faktor lingkungan dan sempat menimbulkan
ketakutan dan kecemasan di masyarakat, baik global maupun lokal. SARS dan flu
burung merupakan problem global, sedangkan demam berdarah dengue, malaria, leptospirosis dan
chikungunya, mewakili problem lokal.
Akhirnya, dengan membaca buku
ini, kita akan menemukan bagaimana seharusnya kita melakukan manajemen berbasis
lingkungan, yang merupakan solusi untuk mencegah dan menanggulangi berbagai
penyakit menular tersebut secara spesifik pada tiap penyakit menular yang akan
kita tangani.***
Arda Dinata adalah pencinta buku dan
penggiat majelis buku di MIQRA Indonesia.