Toko Sosmed
Klik Di Sini Melihat Koleksi Ebook Karya Arda Dinata Lainnya

A Group Member of:
Toko SosmedToko SosmedToko SosmedWWW.ARDADINATA.COMWWW.ARDADINATA.COMInSanitarianMIQRA INDONESIA


Panggung Sabun

Dalam teater absurditas kehidupan modern, mencuci tangan adalah pementasan paling sederhana yang membutuhkan sutradara paling terkenal. (Sumber foto: Meta AI  FB Arda Dinata).

Oleh: Arda Dinata

BLOG INSPIRASI "Saat logika tak mampu menembus pikiran jutaan orang, selebriti datang menyulap kebersihan tangan menjadi tren Instagram."

Di sebuah negeri yang katanya merdeka ini, kuman dan bakteri tampaknya berhak hidup lebih bebas daripada warga negaranya. Leluasa. Berdaulat. Tanpa perlu izin tinggal.

Mereka hidup. Di telapak tangan. Di bawah kuku. Di antara jari jemari yang tak pernah berkenalan dengan air dan sabun.

Aneh memang. Tetapi lebih aneh lagi ketika kita butuh artis untuk meyakinkan bahwa mencuci tangan itu penting.

Sungguh menarik.

Sebuah fenomena yang membingungkan. Bagaimana mungkin kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan perlu dipromosikan oleh bintang sinetron?

Kita telah jatuh ke lubang absurditas. Lubang yang dalam. Sangat dalam.

Seolah-olah tanpa Raffi Ahmad atau Nagita Slavina yang menunjukkan cara mencuci tangan, kita tidak akan percaya pada ilmuwan atau dokter.

Seolah-olah tanpa video TikTok Baim Wong yang memperagakan langkah-langkah mencuci tangan dengan lagu, kita akan tetap menjilati jari setelah makan gorengan di pinggir jalan.

Apakah kita sedang menonton opera sabun? Ya. Tetapi opera sabun yang sebenarnya. Tentang sabun yang harus dipromosikan oleh opera.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan tahun 2023, hanya 47% masyarakat Indonesia yang rutin mencuci tangan pakai sabun. Sebuah statistik yang memalukan untuk negara dengan slogan "Bersih itu Sehat" yang ditempel di hampir setiap toilet umum.

Studi dari jurnal Lancet Global Health menunjukkan bahwa kampanye kebersihan dengan duta selebriti meningkatkan kepatuhan hingga 23%. Angka yang mengerikan. Bukan karena efektivitasnya. Tetapi karena apa yang diimplikasikannya: kita lebih mempercayai selebriti daripada sains.

Pikiran saya melayang. Kembali ke masa kecil di desa. Nenek saya tidak pernah butuh Agnes Monica untuk menyuruhnya mencuci tangan sebelum makan. Ia hanya butuh logika sederhana: tangan kotor, makanan tercemar, sakit perut.

Sekarang? Kita butuh Rano Karno atau Sophia Latjuba mengatakan hal yang sama dalam balutan kemewahan dan glamor.

Apakah kita sedang menonton sirkus? Ya. Sirkus higienitas. Di mana mencuci tangan adalah atraksi utama, dan selebriti adalah pawangnya.

Bayangkan sejenak. Di satu sudut ring ada ilmu pengetahuan, berdiri canggung dengan grafik dan statistik. Di sudut lain ada selebriti dengan jutaan pengikut Instagram, berkilau di bawah lampu sorot.

Siapa yang akan didengarkan? Kita semua tahu jawabannya.

Data dari World Health Organization tahun 2024 menunjukkan bahwa kebiasaan mencuci tangan yang benar dapat mengurangi risiko diare hingga 40% dan infeksi saluran pernapasan hingga 25%. Tetapi informasi ini tidak viral. Tidak seperti video TikTok seorang selebriti yang memperagakan cara mencuci tangan sambil menari diiringi lagu K-pop terbaru.

Ini bukan sekadar masalah higienis. Ini adalah cermin masyarakat kita. Masyarakat yang lebih mempercayai pesona daripada fakta.

Masyarakat yang baru akan bertindak jika tindakan tersebut disahkan oleh orang-orang yang wajahnya sering muncul di layar kaca atau media sosial.

Seminggu lalu, saya menghadiri seminar kesehatan masyarakat. Seorang profesor epidemiologi berbicara tentang pentingnya mencuci tangan untuk mencegah penyebaran penyakit. Hadirin mengangguk sopan. Beberapa mencatat.

Kemudian, seorang bintang sinetron naik ke panggung. Mengatakan hal yang sama persis. Ponsel terangkat. Kilatan kamera. Tepuk tangan meriah.

Adegan ini seperti sebuah adegan dalam telenovela. Menggelikan sekaligus menyedihkan.

Kita mungkin tertawa. Tetapi tawa kita adalah tawa yang pahit. Tawa yang menyembunyikan kenyataan bahwa kita telah menjadi budak dari budaya selebriti.

Dalam dunia wayang, ini adalah kisah tentang punakawan yang lebih didengarkan daripada ksatria. Tetapi setidaknya punakawan memiliki kebijaksanaan. Apakah semua selebriti kita memilikinya?

Pertanyaannya bukan lagi mengapa kita butuh selebriti untuk mengingatkan kita mencuci tangan. Tetapi mengapa kita membiarkan diri kita sampai ke titik ini?

Di mana logika dasar kalah oleh karisma. Di mana fakta ilmiah harus berpakaian glamor untuk diterima.

Ini adalah panggung. Panggung sabun. Di mana kita semua adalah penontonnya. Tetapi juga pemainnya.

Mungkin inilah wajah kita yang sebenarnya. Wajah yang lebih memilih dihibur daripada diedukasi. Wajah yang melupakan nalar demi sensasi.

Dan entah siapa yang harus disalahkan. Selebriti yang memanfaatkan pengaruhnya? Pemerintah yang kehabisan ide? Atau kita, masyarakat, yang membiarkan hal ini terjadi?

Ketika mencuci tangan dianggap sebagai tren dan bukan kebutuhan, kita perlu bertanya: siapa sebenarnya yang perlu dibersihkan? Tangan kita, atau cara berpikir kita?

"Dalam teater absurditas kehidupan modern, mencuci tangan adalah pementasan paling sederhana yang membutuhkan sutradara paling terkenal."

***

Jangan ragu untuk memberikan komentar di bawah artikel ini dan mengikuti kami di saluran WhatsApp "ProduktifMenulis.com (Group)" dengan klik link ini: WhatsApp ProduktifMenulis.com (Group) untuk mendapatkan info artikel terbaru dari website ini.

Arda Dinata adalah Penulis di Berbagai Media Online dan Penulis Buku, Aktivitas Kesehariannya Membaca dan Menulis, Tinggal di Pangandaran - Jawa Barat.

www.ArdaDinata.com:  | Share, Reference & Education |
| Sumber Berbagi Inspirasi, Ilmu, dan Motivasi Sukses |
Twitter: @ardadinata 
Instagram: @arda.dinata
Telegram: ardadinata


Toko Sosmed
Klik Di Sini Melihat Koleksi Ebook Karya Arda Dinata Lainnya

A Group Member of:
Toko SosmedToko SosmedToko SosmedWWW.ARDADINATA.COMWWW.ARDADINATA.COMInSanitarianMIQRA INDONESIA


BACA ARTIKEL LAINNYA:

Arda Dinata

Arda Dinata is a writer for various online media, lives in Pangandaran - West Java. www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education | | Source for Sharing Inspiration, Knowledge and Motivation for Success | World of Business, Business, Boss, Rich, Money, Dollars and Success |

Lebih baru Lebih lama