"Sahabat itu dekat menyatukan dan jauh merindukan. Cinta itu membahagiakan dalam kebersamaan, merindukan dalam jarak yang memisahkan. Sahabat itu bisa menjadi jalan awal memberi cinta dan cinta belum tentu akan berakhir dalam persahabatan. Tapi, cinta itu kalau pun berakhir, harusnya mampu berakhir dalam persahabatan yang menentramkan." ~Arda Dinata~
Bagi sahabat keberadaan sapaan itu adalah sesuatu. Yup...., sapaan itu selalu memberi kenyamanan diri dalam kesendirian. Sapaan itu menawarkan kebahagiaan dalam balutan rasa cinta yang melekat dalam jiwa.
Sapaan dari sahabat menambah semangat hidup untuk terus berlari dalam gelombang yang menghiasi kehidupan yang penuh tantangan yang dilalui. Keberadaan sahabat terus dibutuhkan untuk saling berbagi, memahami dan membina silaturahmi agar hidup terus memiliki arti dan makna yang terus dibagi.
Makna sahabat ini dapat kita kembangkan dan maknai dalam menghadapi segala hal dalam kehidupan. Misalnya berashabat dengan masalah, artinya kita harus memahami masalah itu seperti memahami seorang sahabat sehingga kita dapat menyelesaikan dan memahami masalah tersebut. Dampaknya kita akan bisa mencari jalan keluar dari masalah tersebut.
Untuk itu, sudah selayaknya makna sahabat itu bisa beriringan dengan makna cinta dalam hidup keseharian manusia. Jangan sampai keberadaan sahabat dan cinta ini seperti apa yang diungkapkan Charles Caleb Colton, "Persahabatan sering berakhir dengan cinta, namun cinta tidak pernah berakhir dengan persahabatan."
Mungkin, diantara pembaca ada yang pernah merasakan kondisi tersebut. Padahal agar cinta juga dapat berakhir dengan persahabatan, maka kuncinya adalah ada pada bagaimana kita dapat membina dan membangun persahabat maupun cinta itu dengan cara baik-baik. Sehingga bila dikemudian hari ada yang membuat kita berakhir (baca: berpisah) karena sesuatu hal, tentu harus berakhir dengan cara baik-baik juga seperti seorang sahabat. Mungkin sulit, tapi percayalah. Setiap kita mampu berbuat seperti itu. Semoga!
Bagaimana menurut Anda?
Salam sukses-berkah selalu. Aamiin....!
~Arda Dinata,
Pengusaha Inspirasi di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.