“Menulis itu mengasyikkan. Sebab, hobi menulis itu menghasilkan uang. Apalagi bila saluran bicara kita tersumbat dengan aneka sebab. Menulislah, biar tulisan kitalah yang akan mengenalkan siapa diri kita. Tidak usah banyak bicara, ide kita bisa menyebar ke mana-mana sesukanya. Jadi, tulislah sesuatu yang baik dan bermanfaat biar nikmat datang mengikat berlipat-lipat.”
BUTIRAN KATA yang membentuk kalimat
bermakna itu telah melengkapi berlembar-lembar isi buku. Beribu-ribu ide
menyebar ke dalam pikiran para pembacanya tanpa perlu berkata-kata. Lautan ide
dari penulisnya telah mengintervensi logika dalam diri pembaca. Untuk itu,
bijak memilih bahan bacaan yang kita konsusmsi membuat hidup akan lebih
berarti.
Agenda harian Sang
Penulis, Adra Atanid tidak lepas dari dunia kata-kata. Mulai bagun tidur sampai
tidur kembali aktivitas membaca dan menulis itu telah menjadi menu harian
jiwanya. Jiwanya terasa gersang, bila sehari itu tidak membaca dan menulis.
“Kalau sehari tidak
membaca dan menulis, serasa ada yang kurang atau hilang. Makanya, saya tiap
hari menyempatkan selalu membaca dan menulis. Walaupun hanya menulis status di
media sosial sekalipun.
Aktivitas rutin yang
membiasakan diri selalu membaca dan menulis inilah, mungkin yang membuat saya
merasa kalau menulis buku itu gampang dan mengasyikan,” demikian suara hati Adra Atanid menegaskan
aktivitas harian yang dilakukannya.
“Lalu, bagaimana detail tip-trik
dari Kang Adra agar kebiasaan membaca maupun menulis buku itu jadi lebih
mengasyikan dan tidak membebani pikiran kita?” Demikian pertanyaan yang muncul
dari salah satu peserta kelas menulis yang dimentori Sang Penulis, Adra Atanid
secara darling.