"Manusia lahir dengan cinta. Mengisi hidup bersama cinta. Meninggal pun meninggalkan dan membawa cinta. Itulah cinta yang melukis setiap sisi anak manusia. Yakni cinta yang melahirkan, menghidupkan, dan meninggalkan dengan iramanya sendiri. Manusia hanya menikmati, merasakan dan mengakui akan keberadaan serta kedahsyatan cinta itu." ~ Arda Dinata ~
Setiap kita pasti merasakan dari keberadaan cinta itu dalam kehidupan. Cinta hadir tidak diundang. Pergi kadang-kadang tak memberi kabar yang memuaskan hati. Cinta datang dan pergi silih berganti. Cinta tidak mengenal asal negeri dan usia manusia.
Angin berhembus bersama cinta yang memberi. Keberadaan angin cinta ini sangat menyejukkan dan mengobati rasa rindu seseorang. Cinta membuai dan mengobati rasa sakit yang mendera jasad dan jiwa. Kekuatannya sangat ampuh menyembuhkan hati dan jiwa yang tersakiti. Cinta memberi rasa damai dan menggembirakan lagi memberi semangat bagi siapa pun yang telah dilanda kasmaran.
Cinta itu memberi dan menerima. Yakni memberi sesuatu yang membahagiakan bukan menyakiti. Cinta juga menerima kekurangan dan membangunnya secara bersama menuju ridha Illahi. Itulah cinta memberi dan menerima dalam keikhlasan dan kesucian yang melanggengkan.
Cinta itu selalu ada dalam sanubari. Ia tumbuh dan terus bernyanyi bersama harga diri. Keberadaannya terus berlari yang kadangkala membuat kita lelah mencari. Padahal cinta itu ada di sini. Pada hati dan sanubari yang suci siap menerima dan memberi. Cintalah yang selalu memberkati.
Cinta tak pernah lupa untuk menyembuhkan dan mengobati pada diri dan jiwa yang terlukai. Lewat sentuhan cinta, kehidupan seakan lahir kembali untuk saling memberi dan menerima. Dalam hal ini, Dr Karl Menninger menungkapkan, "Cinta itu menyembuhkan, baik bagi mereka yang memberi maupun yang menerimanya."
Cinta tidak mengenal tahta, usia, dan profesi. Cinta memiliki bahasanya tersendiri. Lalu, bagaimana cinta menurut Anda?
Salam sukses-berkah penuh cinta kasih selalu.....aamiin...!
~Arda Dinata,
Pengusaha Inspirasi di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.