#FiksiMini : Cermin Hati

Baca Juga

"Cinta terbaik lahir bukan dari tempat paling indah, tapi dari hati paling tulus yang berani melihat keindahan di mana pun dia berada.". (Sumber foto: Arda Dinata).

Karya: Arda Dinata

INSPIRASI - "Cinta sejati dimulai ketika kita melihat keindahan di tempat yang paling tak terduga."

"Maaf, toiletnya rusak ya?"

Suara lembut itu membuatku menoleh dari wastafel. Di cermin, kulihat seorang gadis berdiri di belakangku. Wajahnya memerah, tampak malu.

"Eh, tidak kok. Kenapa?"

"Saya sudah menunggu di depan toilet wanita hampir sepuluh menit. Pintunya tidak bisa dibuka."

Aku tertawa kecil. "Oh, itu memang rusak sejak kemarin. Pakai yang di lantai dua saja."

"Terima kasih." Dia berbalik hendak pergi.

"Tunggu." Entah kenapa aku memanggilnya. "Kamu mahasiswa baru ya? Kok belum hafal gedung ini."

Gadis itu mengangguk sambil tersenyum malu. "Iya, hari kedua kuliah. Masih bingung."

"Jurusan apa?"

"Sastra Indonesia. Kamu?"

"Kebetulan, sama." Aku mengeringkan tangan dengan tissue. "Nama saya Raka."

"Sari."

Sejak pertemuan di toilet itu, kami sering bertemu. Di kantin, perpustakaan, bahkan di bus kampus. Setiap kali bertemu, Sari selalu tersenyum malu-malu.

"Kamu tahu tidak," kata Sari suatu hari ketika kami sedang makan di kantin, "nenek saya bilang, tempat pertemuan pertama itu menentukan nasib hubungan."

"Maksudnya?"

"Kalau bertemu di tempat suci, hubungannya akan diberkati. Kalau di tempat kotor..." dia terdiam.

Aku menatapnya. "Terus?"

"Hubungannya tidak akan bertahan lama."

Kami tertawa bersama, tapi ada kegelisahan kecil di hatiku.

Berbulan-bulan berlalu. Hubungan kami semakin dekat. Kami sering belajar bersama, menonton film, atau sekadar jalan-jalan di taman kampus.

"Raka," kata Sari suatu sore ketika kami duduk di bawah pohon beringin, "aku mau cerita sesuatu."

"Apa?"

"Sebenarnya... hari pertama kita bertemu, aku tidak benar-benar tersesat."

Aku mengernyitkan dahi. "Maksudnya?"

"Aku sudah memperhatikanmu sejak orientasi mahasiswa baru. Kamu selalu sendiri, tapi terlihat baik hati." Wajahnya memerah. "Aku sengaja pura-pura tersesat agar bisa berkenalan denganmu."

"Lho, kenapa?"

"Karena kamu satu-satunya cowok yang tidak pernah melirik perempuan dengan pandangan aneh-aneh. Bahkan ketika bertemu di toilet, kamu langsung memalingkan wajah dan berbicara sambil melihat cermin."

Aku terdiam. Memori hari itu terbayang kembali.

"Kamu tahu kan," lanjut Sari, "toilet itu tempat paling jujur untuk melihat karakter seseorang. Di sana tidak ada topeng, tidak ada pura-pura. Yang ada hanya cerminan diri yang sesungguhnya."

"Jadi?"

"Di cermin toilet itulah aku pertama kali melihat mata bersihmu. Mata yang tidak pernah memandang rendah siapa pun." Sari tersenyum. "Nenek salah soal ramalan tempat pertama bertemu. Bukan tempatnya yang menentukan berkat, tapi hati kita yang menentukan apakah kita layak diberkati."

Aku meraih tangannya. "Kamu yakin akan memilih cowok yang kamu temui pertama kali di toilet?"

"Aku yakin memilih cowok yang melihatku lewat cermin hatinya, bukan cermin matanya."

Lima tahun kemudian, ketika kami menikah, Sari meminta resepsi pernikahan diadakan di kampus lama kami. Tepat di bawah pohon beringin tempat dia menceritakan kebenaran tentang pertemuan pertama kami.

"Kenapa harus di sini?" tanya Ibu.

"Karena di sinilah kami belajar bahwa cinta sejati tidak dimulai dari pandangan pertama yang sempurna, tapi dari ketulusan hati yang terpancar lewat mata."

"Cinta terbaik lahir bukan dari tempat paling indah, tapi dari hati paling tulus yang berani melihat keindahan di mana pun dia berada."

Arda Dinata, lahir di Indramayu, 28 Oktober 1973, penyuka cerita fiksi mini, prosa dan pendiri Majelis Inspirasi MIQRA Indonesia. Buku prosa terbarunya: Epos Aurora (novel, Juni 2024), Retakan (Kupcer, Maret 2025), dan Pecahan Cinta (Kupcer, Maret 2025). Kini bermukim di Pangandaran. Yuk baca cerpen karya Arda Dinata di link ini: https://blog.ardadinata.com/search/label/Cerpen

***

Baca Juga

Jangan ragu untuk memberikan komentar di bawah ini dan mengikuti kami di saluran WhatsApp "ProduktifMenulis.com (Group)" dengan klik link ini: WhatsApp ProduktifMenulis.com (Group) untuk mendapatkan info terbaru dari website ini.

Arda Dinata adalah Penulis di Berbagai Media Online dan Penulis Buku, Aktivitas Kesehariannya Membaca dan Menulis, Tinggal di Pangandaran - Jawa Barat.

www.ArdaDinata.com:  | Share, Reference & Education |
| Sumber Berbagi Inspirasi, Ilmu, dan Motivasi Sukses |
Twitter: @ardadinata 
Instagram: @arda.dinata

Arda Dinata

Arda Dinata is a writer for various online media, lives in Pangandaran - West Java. www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education | | Source for Sharing Inspiration, Knowledge and Motivation for Success | World of Business, Business, Boss, Rich, Money, Dollars and Success |

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Entri yang Diunggulkan

#FiksiMini : Cermin Hati



Toko Sosmed
Klik Di Sini Melihat Koleksi Ebook Karya Arda Dinata Lainnya

A Group Member of:
Toko SosmedToko SosmedToko SosmedWWW.ARDADINATA.COMWWW.ARDADINATA.COMInSanitarianMIQRA INDONESIA


Formulir Kontak

.