Oleh Arda Dinata
Keyakinan itu menggerakkan. Gerak itu tidak diam, ada aktivitas. Dialah suatu kebiasaan yang menyehatkan. Seperti air yang mengalir, ia tentu menyegarkan dan menyehatkan. Tidak jadi sumber penyakit. Sebaliknya, air yang diam itu akan timbul bau. Menjadi sumber aneka penyakit.
Saya bersyukur sejak kecil sangat suka bersih-bersih. Terutama menyapu lantai dan halaman. Aktivitas menyapu itu biasa dilakukan hampir tiap hari. Tidak tahu, kenapa perasaan saya akan tenang dan pikiran pun jadi segar bila melihat kondisi yang bersih.
Begitupun, sejak memiliki kolam ikan kecil-kecilan dengan memanfaatkan tempat di teras rumah, saya rutin tiap dua minggu sekali membersihkan pancuran air yang dialirkan lewat pipa. Sebab, kalau tidak dibersihkan air yang keluar dari pancuran lubang pipa tersebut kecil dan tidak deras, karena tersumbat aneka kotoran yang berlumut. Dan, tentu pemandangan itu tidak indah dipandang mata.
Seperti yang dilakukan hari ini. Pagi menjelang siang, bersama hembusan angin dari pepohonan depan rumah, saya mulai beraktivitas dan mematikan dulu aliran listrik pembangkit pompa air. Selang dan pipanya saya lepas. Lalu, dengan alat seadanya mulailah saya membersihkan kotoran dan lumut yang telah menempel di dinding-dinding pipa dan selang tersebut. Tidak butuh waktu lama, hanya sepuluh menit kondisi pipa dan selang sudah bersih kembali dari kerak lumut dan kotoran yang menempel.
Sejurus kemudian, pasangan pipa dan selang untuk pancuran kolam ikan itu, saya pasang kembali seperti kondisi semula. Dan siap dinyalakan lagi aliran listriknya ke alat pompa tersebut. Dengan riang gembira, air keluar lancar memancurkan bunyi tetesan air yang penuh kesegaran dari pompa air. Melihat dan mendengar bunyi pancuran air yang bersahutan tanpa henti-henti, ikan-ikan kegirangan berkejaran yang membuat hati saya jadi senang. Sungguh kondisi yang menyehatkan bagi jiwa dan raga.
Hasan Bashri yang ahli fikih, ahli hadis dan ahli tafsir, berkata, diriwayatkan Rasulullah Saw. bahwa beliau bersabda, "Tidaklah di dunia ini manusia diberi yang lebih baik daripada keyakinan dan kesehatan, maka mintalah kedua hal ini kepada Allah Azza wa Jalla."
Kemudian, Hasan Bashri berkata, benarlah Rasulullah Saw. Dengan keyakinan, surga dicari. Dengan keyakinan, neraka dihindari. Dengan keyakinan, sesuatu yang tidak disenangi bisa ditahan. Dan dengan keyakinan, kewajiban ditunaikan. Dalam kesehatan terkandung banyak kebaikan.
Untuk itu, mari kita sehatkan keyakinan kita agar kehidupan yang dijalani ini berada pada jalur yang menyehatkan, yaitu dengan yakin atas kekuasaan-Nya dan senantiasa berbuat baik kepada sesama. Dan bukan jalur yang membuat kita lemah, lalai dan menyesatkan.
"Hai anak manusia, sesungguhnya salah satu tanda lemahnya keyakinanmu adalah jika engkau lebih meyakini apa yang ada di tanganmu daripada apa yang ada di tangan Allah SWT," demikian kata Hasan Basri.
Bagaimana menurut Anda? Salam sukses berkah selalu. Aamiin.
Arda Dinata,
Penulis, Peneliti dan Pendiri Majelis Inspirasi Alquran & Realitas Alam (MIQRA) Indonesia,
