Aku Lahir Dari Kata

"Awal mula kata itu tercipta begitu mesra. Auranya membuat melayang pergi ke surga. Berjalan adalah keberanian mengambil keputusan. Akal pun menginsyafi setiap makna yang tercipta." (Arda Dinata).

Pagi ada doa tanpa kata-kata. Hati berucap dalam syukur yang setia menyapa. Mata pun tersenyum penuh keharuan berharap terkabul segala permintaan. Semua itu ada dalam diam yang penuh kebahagiaan.
.
Tetesan air kasih sayang itu terus membasahi relung-relung hati. Begitu halus butirannya membelai sukma. Damai dalam pelukan sang rembulan yang indah terus membayang. Butir-butir embun kemesraan pun hadir penuh keikhlasan.
.
Dalam jalan itu melukis kenangan. Awal mula kata itu tercipta begitu mesra. Auranya membuat melayang pergi ke surga. Berjalan adalah keberanian mengambil keputusan. Akal pun menginsyafi setiap makna yang tercipta. Begitu alami tanpa rekayasa seperti aliran air pegunungan yang mengalir sesukanya.
.
Ikatan suci itu akhirnya tercipta dengan kesadaran yang mengikatnya. Hidup ini harus dinikmati dan dihadapi dengan lapang dada. Apa pun yang terjadi akan melahirkan sebuah konsekuensi dengan sendirinya. Naik dan turun kehidupan merupakan sebuah keniscayaan. Tugas kita sempurnakan ikhtiar dan serahkan hasilnya pada Sang Kuasa.
.
22 tahun lalu, perahu kehidupan ini mulai kita kayuh bersama. Begitu banyak tantangan dan rintangan telah mengkokohkan pondasi kehidupan ini. Hanya kesabaran, keikhlasan, dan menerima apa adanya itulah sendi-sendi yang telah menghantarkan perahu kehidupan ini terus berlayar menuju-Nya.
.
Kata itu begitu terus melahirkan kata-kata berikutnya. Jadi, bagi siapapun yang ingin melahirkan kata-kata penuh makna dalam hidupnya kuncinya ada pada kesetiaan terus mengisi kata-kata positif dalam pikiran dan hatinya. Sebab, kata-kata itu merupakan awal yang mengisi dan membangun pribadi seseorang. Aku seperti saat ini tentu karena kata-kata yang aku lahirkan selama ini.
.
Kata... aku padamu!
.
April 1997 s.d. April 2019.
.
Arda Dinata
IG: @arda.dinata
www.ArdaDinata.com