The Meta Secret: The next The Secret?

Kisahnya saya sudah melewati blok terakhir dari hall 8.0 di Frankfurt Book Fair. Tiba-tiba ada yang menghentikan kami seorang gadis bernama Chomel, berkebangsaan Singapura. "Are you from Indonesia?" tanyanya ramah.

Sejenak kemudian ia pun mulai bercerita tentang "The Meta Secret", sebuah movie dalam format DVD, mirip dengan proyeknya Rhonda Byrne berjudul "The Secret". Awalnya saya tidak ngeh. Lalu, kami diperkenalkan dengan seseorang berkebangsaan Amerika. Ternyata dia Dr Mel Gill, penggagas The Meta Secret. Perawakannya agak besar dan tampak bersemangat menceritakan gagasannya tentang The Meta Secret.

"The Meta Secret is the how to of The Secret," jelasnya ketika saya bertanya apa bedanya The Meta Secret dan The Secret. Lalu, ia pun menceritakan tentang Law of Attraction. Katanya, kita tidak bisa hanya mimpi ingin Ferrari, lalu kita tempelkan foto Ferrari maka Ferrari akan datang dengan sendirinya. Kita tentu perlu usaha dan tahu how to mendapatkannya.

Saya pun coba menelisik lebih dalam, "I'm sorry before, Mr. Gill. The Secret doesn't talk about God. What do you think?"


Ia pun menjawab, "Yes, I know…." The Meta Secret pun tidak mengungkap tentang kuasa Tuhan karena tidak ingin terjebak sebagai buku spiritual atau buku untuk agama tertentu. The Meta Secret untuk semua agama, siapa pun Tuhannya. Intinya buku ini mengungkap how to mempraktikkan The Secret atau rahasia sukses orang-orang terdahulu.

Seperti halnya "The Secret", Gill juga menggandeng nama-nama besar motivator untuk memperkuat karyanya, seperti Bob Proctor, Jack Canfield, Joe Vitale, Masaru Emoto, Jay Abraham, Eli Davidson, David Riklan, dan seorang ini yang membuat saya tertarik karena merupakan penulis favorit saya, Dan Poynter.

Kami lalu bicara soal right bukunya. Tampak ia masih menahan informasi berapa harga copyright yang dilepas untuk "The Meta Secret". "I think so many many expensive …" ujarnya yang membuat kami makin merasa tidak mungkin mendapatkan rightnya. Tentu bertentangan dengan tag line The Meta Secret: "Anything is Possible". Tak ada yang tak mungkin, termasuk mendapatkan rightnya.

Soal mungkin dan tidak mungkin ini saya kepeleset juga. Dia sempat menawarkan agar saya bisa menjadi organizer untuk mengundang Dan Poynter ke Indonesia. Lalu, ia bertanya apakah saya siap. Saya katakan saja seenaknya, "Maybe…."

"I need YES, not maybe!" Ya, dasar motivator. Memang saya salah jawab, soalnya bahasa Inggris masih payah.

He-he-he, semalaman dipikir-pikir soal Dr Mel Gill ini karena besok kita buat appointment untuk menjajaki copyright salah satu bukunya yang sudah sukses diterbitkan. Tapi, saya masih gak enak hati karena buku ini bertentangan dengan visi penerbit soal percaya Tuhan atau kekuatan alam seperti yang terjadi pada The Secret. Jangan-jangan bisa kualat nerbitin buku ini meskipun saya berkeyakinan bisa jadi best seller di Indonesia mengingat orang-orang Indonesia haus motivasi dan senang terguncang dengan hal-hal yang menembus ketidakmungkinan.

Malamnya saya putar sample DVD The Meta Secret. Sangat menarik dan memang tampak akan lebih hebat dari The Secret. Dari film tampak sekilas pencarian-pencarian spiritual seorang pemuda yang tadinya hampir mati, tetapi bisa kembali sehat dan mencari rahasia sukses untuk dirinya. Lalu, muncul juga presentasi dari tokoh-tokoh motivator yang disebutkan tadi. So, The Meta Secret akan berisi panduan teknis bagaimana menemukan rahasia sukses itu.

Pada akhir pertemuan dengan Dr Mel Gill yang masih mengiang di telinga saya. Saya terjemahkan saja, ya: "Saya dulunya seorang psikolog. Tapi sekarang saya beralih menjadi trainer, motivator, dan penulis. Waktu jadi psikolog saya bekerja sepanjang hari, mendengar orang-orang yang bermasalah, dan akhirnya membawa pulang masalah. Penghasilan kecil sekali. Tapi sekarang, satu jam bicara saya bisa mendapatkan 1.000 dollar. Sungguh lebih besar dan saya menikmatinya."

Nah lho, Pak Gill ini ternyata juga masih memikirkan uang. Maka "The Meta Secret" saya rasa juga proyek yang ujung-ujungnya duit, tetapi dalihnya menyemangati banyak orang untuk meraih sukses. Zaman resesi seperti ini orang makin butuh motivasi dan usaha-usaha seperti yang dilakukan Pak Gill ini pasti dapat sambutan. Gak tanggung-tanggung, Pak Gill sudah menyiapkan segala sesuatunya dari mulai video, poster, dan buku yang tertata apik. Saya yakin dia akan menuai sukses juga dikenal di Indonesia dan bisa menangguk uang juga dari orang-orang Indonesia yang butuh motivasi.

Herannya saya, Pak Gill ini masih mau menunggui boothnya di Frankfurt, ditemani hanya satu orang penjaga stand. Dia duduk menanti orang yang tertarik dengan bukunya. Harusnya nama besar seperti dia tidak perlu lagi duduk-duduk di stand. Tapi, itulah yang patut diacungi jempol bahwa dia pun melakukan apa yang dia yakini soal The Meta Secret.

So, saya urung mengurus copyrightnya. Biarlah teman-teman penerbit lain yang membantu Pak Gill menularkan gagasannya. Saya malah berpikir nanti menulis buku menanggapi The Meta Secret seperti halnya buku Magnet Muhammad yang menanggapi The Secret karya Rhonda Byrne. Mungkin judulnya: "Kun Fayakuun: Beyond The Meta Secret". He-he-he selalu ada ide jika distimulus ide lain.

Bambang Trim
www.bambangtrim. com
BACA ARTIKEL LAINNYA:

Arda Dinata

Arda Dinata is a writer for various online media, lives in Pangandaran - West Java. www.ArdaDinata.com: | Share, Reference & Education | | Source for Sharing Inspiration, Knowledge and Motivation for Success | World of Business, Business, Boss, Rich, Money, Dollars and Success |

Lebih baru Lebih lama